Surabaya-Rumah sakit Umum Haji sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional sudah seharusnya terus berupaya meningkatkan kesiapan dalam menerima rujukan utamanya pada kasus Kehamilan dan persalinan resiko tinggi yang berpotensi terjadi gawat janin dan asfiksia atau rujukan bayi baru lahir/ neonatus resiko tinggi yang mengalami kegawat daruratan. Adanya kejadian kematian maternal 0,5 – 3 % dari kasus maternal yang dirawat juga adanya kematian kasus neonatal sebesar 1 – 3% dari total bayi dirawat tiap tahunya merupakan keadaan yang harus mendapat perhatian.
Untuk itu pelayanan harus ditunjang dengan kompetensi petugas (perawat/bidan/dokter umum) dan petugas di unit penunjang yang lain yang kompeten dalam memberikan asuhan kegawat daruratan maternal dan neonatal
Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka dengan narasumber dr. Retina Indawati, Sp.OG, dr. Dwinanto Ananda M, Sp.OG, dr. Hendra Brahmantyo R, Sp. OG, dr. Retno Herni M. A., Sp.A, dr. Arief Wijaya Rosli, Sp.A, dr. Monique Noorvitry, Sp.A, dr. Rulik Rufiati, Sp.A, dr. Aniek Hartiwi, Sp.A, dr. Sasongko, Sp.A, dan dr. Diah Retno Wulan, Sp.A tujuan dalam pelatihan ini Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan dalam hal pelayanan kegawat daruratan maternal dan neonatal secara komprehensif, Meningkatkan kualitas pelayanan maternal dan neonatal, utamanya dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Meningkatkan kompetensi dokter, bidan dan perawat dalam pelayanan emergensi maternal neonatal. Dan Menerapkan pelayanan emergensi maternal neonatal dalam pelayanan. Pelatihan ini di ikutin sebanyak 30 Peserta dari bidang keperawatan, bidan dan dokter umum RSUD Haji Provinsi Jawa Timur.
-Humas RSUD Haji Prov.Jatim-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|